
Osh itu ternyata artinya bermacam-macam, kalau saling bertemu berarti salam sesamanya, kalau permisi juga memakai Osh, dalam Yakusoku Kumite kalau lawan main belum membalas Osh, maka si penyerang harus menununggu dulu sampai dibalas dengan Osh, berarti Osh disini pemberitahuan untuk serang.
Rahimi Sutan seorang pengusaha travel biro berkata bahwa sejak ikut latihan karate maka dia mempunyai teman banyak dan karcis/tiket planenya laku keras akibatnya perusahaanya menjadi maju gara-gara Osh tadi, belakangan dia menjadi masgul karena ada beberapa teman yang mengartikan Osh itu bayar belakangan. Osh rupanya menjadi salah satu prestige umumnya bagi seorang senior (Sempai) biasanya sudah menjadi kebiasaan di Jepang bahwa seorang Kohai harus memberi hormat Osh terlebih dahulu dengan suara lantang terhadap seniornya, begitu seniornya muncul di kejauhan maka langsung dia bilang Osh walaupun masih jarak 50 meter. Terutama dalam arena pertandingan tiba-tiba ada teriakan Osh bersahutan dari arah tribune, ternyata senior yang diseganinya baru memasuki arena pertandingan, begitu hebatnya melihat para karateka dididik seperti dalam kemiliteran. Sensei Taman pernah bercerita pada waktu dia berlatih di Jepang saat seorang senior memasuki dojo dia lupa mengucapkan Osh, rupanya sang senior diam-diam mengetahui hal tersebut pada saat latihan kumite, nah, disitulah sang senior menghajar Taman babak belur sampai keluar kecap dari hidungnya, coba pikir katanya saya masih sabuk coklat dia sudah sabuk hitam, kalau saya serang dia menangkisnya dengan cekatan dan dengan leluasa menyerang, memukul, menendang dan situasinya betul-betul maju kena mundur kena gara-gara Osh tadi itulaah, kata Sensei Taman sambil ketawa pahit, namun demikian lanjutnya kelak setelah Sensei Taman senior maka siapa yang berkumite pasti keluar kecap, rupanya balas dendam hanya bisa dilakukan pada bawahannya.
Seorang kepala kantor tiba-tiba didatangi seorang pemuda, adapun sikapnya yaitu tadi sianak muda mengucapkan Osh, sang kepala kantor lalu mempersilahkan masuk tamunya dan menanyakan siapa yang melatih dia, dia sebut Robert, ditanya lagi siapa seniornya Robert, dia sebut Amin, dia tanyna lagi siapa yang melatih Amin, dia jawab Budi, dia tanya lagi siapa yang melatih Budi, jawabnya Darsono, tiba-tiba muka sang kepala kantor bercahaya berbinar-binar sebab Darsono itulah salah satu murid kesayangannya, saat itu maka si anak muda dengan gampang bisa diterima di kantor itu gara-gara Osh tadi.
Ash Osh Ash Osh ... ya mudah-mudahan sambil berkarate kita bisa menjalankan hidup ini dengan gembira. Osh uraiannya selesai, Osh. Sampai ketemu lagi Osh.
Dikutip dari Buku Kajuaraan Nasional X dan MUNAS 1999 Wadokai Karate-Do Indonesia
0 Comments:
Posting Komentar